.quickedit{ display:none; }

Minggu, 10 Januari 2016

Coffee Bun aka " Roti Boy & Roti O "

Kepikiran untuk membuat roti ini ketika si Kakak sedang gemar-gemarnya (lagi) jajan Roti O (Roti Boy dan Roti O adalah macam roti yang sama, yang membedakan hanya merk-nya saja). Dulu pas lagi nge-hits, saya sering beli Roti Boy yang gerainya sudah menjamur dimana-mana...siapa yang gak tergoda dengan roti beraroma kopi yang seterooong ini coba?! ^____^ setiap lewat pasti harumnya *ngahiliwir (*bahasa jerman cabang cimahi) hihihi... Lalu nggak berapa lama, mungkin karena sudah bosan, ketika saya melewati gerainya dan mencium aromanya, rasanya sudah nggak ingin makan rotinya lagi, mencium aromanya saja rasanya sudah lebih dari cukup! hidungnya canggih yaaa ^____^

Liburan akhir tahun lalu, saya dan kakak berangkat ke Bandung menggunakan kereta api, untuk memanfaatkan waktu liburan yang lumayan panjang kami berangkat duluan, karena hubby masih harus masuk kerja akhirnya ditinggal deh! Saat membeli tiket KA, semalam sebelum keberangkatan, si Kakak lihat gerai Roti O di dekat loket pembelian tiket, kemudian merayu saya untuk membelikannya. Nggak perlu waktu lama, dua buah roti beraroma kopi itu langsung disikat habis! sampe nggak boleh diminta ^_^ Begitupun pada saat akan berangkat, meskipun sudah makan malam dia masih minta dibeliin Roti O-nya lagi dong! hahahah...kakak...kakak! ^^

Dulu saya sudah pernah trial membuat Roti, meskipun sudah berhasil berbentuk roti, namun tekstur roti yang saya mau masih belum mendekati. Saking pengennya bikin roti yang seratnya lembut akhirnya saya browsing-browsing. Menurut beberapa sumber, penggunaan tepung komachi bisa membuat tekstur roti lembut sekali. Nah gegara iming-iming si roti bakalan lembut, akhirnya saya membeli tepung komachi, kemudian saya simpan di lemari untuk persediaan. Setelah kepikiran untuk mencoba membuat Roti O Wannabe beberapa waktu yang lalu, baru kepikiran lagi tentang tepung komachi-nya. Lemari tempat penyimpanan tepungnya saya ubek-ubek, sampai akhirnya menemukan si tepung sudah berkutu dan expired! Jelaslah berkutu, wong dibelinya saja sudah setahun yang lalu kok... hiks!  -_______-

Akhirnya si tepung komachi itu mau nggak mau harus dibuang. Resep Coffee Bun dari Mbak Hesti ini sebenarnya tidak menggunakan tepung komachi, tapi karena saya penasaran sama hasil rotinya jika menggunakan tepung itu jadinya greget deh! mana pas mau beli lagi stok di tokonya kosong!...Argghhh! Ya sudah akhirnya eksekusi resep ini menggunakan tepung sesuai resep. Bahan sudah komplit semua tinggal eksekusi.

Yang menjadi tantangan saya ketika membuat resep ini adalah timbangan digital saya mati...udah ganti baterai juga gak mau hidup -_____- maunya diapain coba! untungnya sebelum rusak saya iseng-iseng mengukur tepung terigu dan gula pasir yang sudah saya timbang kemudian saya masukkan ke dalam gelas, dan kemudian saya beri tanda...ternyata gelasnya lumayan membantu pada saat eksekusi resep dalam kondisi darurat loh ^___^ hihihihi...jika teman-temin tidak mempunyai alat ukur seperti timbangan, sekarang sudah banyak blogger yang posting tentang konversi ukuran bahan kue tinggal di search aja kata kuncinya.

Untuk roti-nya lumayan berhasil meskipun belum selembut yang saya idamkan... kemudian untuk toppingnya, jika di resep aslinya menggunakan telur utuh, yang saya gunakan hanya putih telurnya saja itupun jumlahnya agak sedikit melebihi dari resep aslinya. Masalahnya penggunaan telur di dalam resep dituliskan bukan dalam butir tapi dalam gram! sementara, yahh itulah timbangannya lagi rusak pula, jadinya pakai takaran kira-kira deh, terus terang di bagian ini saya putus asa -______- oiya...pas kasih topping di atas rotinya jangan ragu-ragu untuk memberinya sampai ke bawah ya gals! Karena saya takut toppingnya meleber kemana-mana makanya saya kasih sampai tengah saja, jadinya si topping malah nggak menutupi seluruh bagian rotinya. Jika timbangan di rumah teman-temin nggak rusak, sebaiknya resep toppingnya benar-benar mengikuti resep dari Mbak Hesti saja yes! :)

Meskipun begitu, rasanya lumayan oke kok ^^ pada saat panas toppingnya crunchy, pas roti dingin toppingnya memang agak melempem, tapi klo diangetin lagi bisa crunchy lagi kok hihihi...lalu untuk penggunaan cinnamon, saya rasa mendingan dihilangkan, karena menurut saya rasa cinnamonnya lumayan berasa. dan untuk takaran kopi untuk toppingnya sebaiknya ditambah supaya rasa dan wangi kopinya benar-benar nampol...itu aja review tentang resep Coffee Bun ini, saya masih akan membuat roti-roti berikutnya...mungkin next akan coba bikin roti unyil atau cinnamon roll with cream cheese frosting ^____^

Kata si Kakak, rasanya lumayan mirip kok bun...Nah bakalan lebih semangat lagi nih bikin rotinya hihihi...Buat teman-temin yang anaknya suka roti beraroma kopi, cobain bikin Coffee Bun Homemade ala Roti Boy dan Roti O ini yukk!

Mari mlipir :)

.: Coffee Bun :.
source : hesti kitchen modified by: yurike sasaki


Bahan roti 1/2 Resep jadinya 5bh Coffee Bun

Bahan Roti :
200gr tepung terigu protein tinggi
100gr tepung terigu protein sedang
60gr gula pasir
2sdt ragi instan
2kuning telur
1/4sdt garam
35gr mentega/margarine
150ml susu cair hangat

Bahan isi:
Salted Butter secukupnya, bekukan, potong kotak kecil, sesuaikan dengan jumlah roti

Topping kopi :
25gr butter, lelehkan
40gr gula pasir
50ml putih telur
1/2sdt kopi instan larutkan dengan 1sdt air panas (saya pakai kopi nescafe)
40gr tepung terigu serbaguna
sejumput cinnamon (optional)

Cara membuat :
masukkan ragi kedalam 75ml susu hangat, tambahkan 1/2sdt gula pasir, aduk rata, biarkan kurleb 15menit.
Campur semua bahan kering, tepung dan gula kedalam wadah, aduk rata. masukkan telur aduk menggunakan spatula, tuang sisa susu cair aduk rata. tuang susu cair yang diberi ragi, aduk hingga rata. masukkan garam dan mentega, aduk menggunakan tangan hingga kalis elastis. Fermentasikan kurang lebih 30 menit, tutup dengan lap bersih.


Setelah mengembang dua kali lipat, kempeskan adonan. Timbang masing-masing 40 gr (saya kira-kira saja membagi adonan sama besar) bentuk bulat, kemudian  ratakan beri potongan butter beku ditengahnya, bulatkan kembali, lakukan terus hingga adonan roti habis.
Fermentasikan kembali diatas loyang yang telah dioles margarin kurang lebih 45-60 menit atau sampai adonan roti mengembang sampai dua kali lipat.
Sambil menunggu proses fermentasi buat topping kopi : Campurkan semua bahan dalam mangkuk, aduk rata. masukkan adonan topping kedalam piping bag. Sisihkan.


Setelah adonan roti mengembang, semprotkan topping kopi diatasnya membentuk melingkar seperti obat nyamuk dimulai dari atas ke bawah. panggang dengan suhu 180' menggunakan api atas bawah selama 30menit (jika menggunakan oven saya) atau sampai matang. Angkat roti.


Coffee Bun siap dinikmati dengan keluarga tercinta ^___^




This is it!!! Coffee Bun aka Roti Boy & Roti O ^^

Enjoy!






2 komentar:

  1. Produksi Roti O yg di produksi PT. Sebastian Citra di jalan semanan raya no 27 kalideres daan mogot tercemar hama tikus dan kecoa...tidak ada bpom nya...tidak ada sertifikasi halal MUI.
    BERBAHAYA

    BalasHapus
  2. Gila ...ini kan di jual di stasiun kereta api dan bandara kan ya ?

    BalasHapus