Minggu, 30 November 2014

Chinese Chicken Congee (Porridge)

Biasanya tiap akhir pekan sebelum si cantik les tari bali, kami selalu sarapan Bubur Ayam. Dari sekian banyak bubur ayam yang sudah pernah kami coba di berbagai kota ternyata tiap bubur memiliki ke-khasannya masing-masing, sebagai contohnya di bandung Buryam Mang H. Oyo buryamnya gurih, padat, dengan topping suwiran daging ayam, ati ampela, telor, daun seledri, kacang kedelai goreng, cakue dan krupuk. Kemudian di Jakarta saya suka sekali dengan bubur ayam barito yang menurut saya juga enakkk bingitt...dulu jamannya masih di jekarda sepulang kerja & kuliah langsung makan di sini sama mantan pacar dan temen-temen kampus, yang unik dari buryam ini toppingnya dikasih potongan ayam, cakue dan cheese stick *whuaaa...jadi kangen makan buryam barito dehhhh*

Lalu Buryam di Semarang, di sekitar simpang lima saya biasanya menikmati semangkuk Bubur ayam Rizky yang dibelakang ace hardware, kalau pas wiken Buryam Rizky ini lumayan ramai pembeli. Buryam di semarang khas sekali dengan topping potongan ayam dan telur serta kuah yang berwarna coklat dan manis, sate kerang dan sate telur puyuh juga biasanya jadi pelengkapnya.

Bubur Manado jelas sekali bedanya dengan bubur-bubur ayam lainnya. Bubur ini menggunakan sayuran dan labu sebagai bahan utama buburnya, saya makan bubur ini bukan makan di manado, tapi ada teman yang bisa membuat bubur manado. Bubur lainnya yaitu Chinese Porridge, saya dan keluarga biasa makan Bubur Ayam di restoran Ta Wan atau di Parsley, Chinese Porridge ini berbeda juga dengan bubur ayam lainnya karena rasa minyak wijen yang sangat kuat sekali sehingga rasa buburnya gurih dan wangi, biasanya penyajian chinese porridge dan toppingnya (kripik pangsit, bawang daun, cakue, dll) terpisah, kecuali irisan ayam dan daging sapi biasanya sudah berada di dalam buburnya, biasanya century egg ditambahkan sebagai pelengkapnya (jika suka)

Nah, wiken ini saya nggak akan makan buryam di luar iyalah kepanasan tapi mau makan buryam di rumah aja, ceritanya mau bikin buryam sendiri, pengalaman saya dari dulu membuat bubur selalu encer dan cepat berair, entah karena kurang lama masaknya atau kurang bahan apa sehingga buryamnya gak bisa kental. Sambil merenung supaya buburnya bisa kental, akhirnya kepikiran kalau buryamnya sebagian pakai beras ketan, dan ternyata berhasil lohh, buryamnya kental dan lebih enak daripada jika menggunakan beras saja!  ^___^

Karena suka sekali dengan aroma minyak wijen, saya akhirnya membuat Chinese Chicken Congee ini sapinya gak kesebut, rasanya gurih dan enak sekali, si cantik suka banget sama buburnya. Untuk yang suka seafood atau daging lainnya, bisa diganti sesuai selera yaa :)

Mau sarapan buryam dan agak repot sedikit? cobain bikin yukk!

Kemonnn gals ^^

.: Chinese Chicken Congee :.
by: yurike sasaki

Bahan-bahan :
250gr beras, cuci bersih
150gr beras ketan, cuci bersih
250gr daging ayam bagian dada tanpa sayap dan kulit, iris tipis
100gr daging sapi, iris tipis
3siung bawang putih, geprek
2cm jahe, geprek
3sdt minya wijen
1,5sdt garam
1sdt penyedap rasa (jika pakai)
1500ml air

Pelengkap :
cakue, iris tipis
kripik pangsit
bawang daun secukupnya

Cara membuat :
Rebus air sampai mendidih, masukkan bawang putih, jahe, irisan ayam, daging sapi, garam dan penyedap rasa, biarkan sampai berubah warna, angkat. Didalam panci yang lain, masak beras dan beras ketan sampai kental, aduk sesekali agar dasar panci tidak berkerak, masukkan kuah kaldu beserta isinya (ayam dan daging sapi) ke dalam panci yang berisi beras, masak dengan api kecil hingga menjadi bubur yang kental, jika beras masih belum menjadi bubur tambahkan air. Cicipi rasanya jika kurang bumbu tambahkan sesuai selera, angkat.


Siapkan Piring saji, tuang bubur ke dalam mangkuk, beri topping cakue, kripik pangsit dan daun bawang, saya tambahkan minyak wijen lagi sedikit di atasnya (optional). Chinese Chicken Congee siap disajikan, lebih sedap disajikan panas-panas *yumm!

This is it!!! Chinese Chicken Congee ^^
Enjoy :)












Sabtu, 29 November 2014

Gudangan Daun Kenikir

Ini nama masakan lho ya bukan tempat penyimpanan barang bekas :D...beberapa bulan yang lalu saya sudah pernah posting resep ini, hanya saja dengan nama berbeda yaitu Urap sayur. Urap dengan Gudangan sebenarnya jenis masakan yang sama, yang berbeda hanya penyebutannya saja, kalau di Semarang orang lebih sering bilang masakan ini dengan sebutan Gudangan.

Bedanya dengan urap yang sudah pernah saya buat hanya di sayurannya saja, bumbu dan cara membuatnya sama. Masalah sayuran bisa dibilang selera, karena kadang ada beberapa sayuran yang nggak kita suka. Enaknya kalau bikin sendiri, kita bisa pilih sayuran apa saja yang mau kita buat untuk gudangan ini. Nahhh..kali ini saya mau membuat gudangan yang pakai daun kenikir, yang ternyata setelah keseringan makan jadi suka hihihi...  ini bukan karena saya orang bandung, terus semua jenis tumbuh-tumbuhan saya suka semua loh yaaa >,<

Gudangan ini sebenarnya cocok untuk menu akhir bulan, mengingat uang belanja bulanan sudah menipis wkwkwk! meskipun gudangan jenis masakan yang sederhana tapi tetap kaya rasa dan gizi, secara isinya sayuran semua ^________^

Kita bikin gudangannya yukkk! Kemonnn galss :)

.: Gudangan Daun Kenikir :.
source : Mbak Wanti


Bahan-bahan :
50gr Daun kenikir, petik daun yang mudanya saja
50gr Bayam, petik daunnya saja
150gr tauge, buang akarnya
100gr kacang panjang, potong2 kurleb 3cm
250gr kelapa parut
2cm lengkuas, geprek
2lbr daun jeruk
minyak goreng secukupnya untuk menumis

Bumbu halus :
3 siung bawang putih
5bh cabai keriting
2cm kencur
1sdt terasi
1sdm gula merah
1sdt garam
1/2sdt penyedap rasa (jika pakai)

Pelengkap :
Ikan asin layur, goreng garing

Cara membuat :

Rebus kacang panjang dan daun kenikir hingga empuk (tapi jangan terlalu lama supaya warna sayurannya tetap cantik), angkat, buang airnya, rendam dengan air es, tiriskan. (Bayam dan tauge seduh saja dengan air mendidih, angkat, tiriskan). Dalam cobek yang berisi bumbu halus tuang kelapa parut, aduk rata. Panaskan minyak dalam wajan, masukkan kelapa parut yang sudah diberi bumbu, tambahkan daun jeruk dan lengkuas, tumis hingga harum, cicipi rasanya jika kurang bumbu tambah sesuai selera. Angkat. Kukus kelapa kurleb 15menit, angkat. ( dikukus dulu supaya kelapa berbumbu tidak cepat basi).


Dalam wadah yang lain : masukkan semua sayuran yang sudah di rebus, tuang kelapa yang sudah dikukus, aduk-aduk hingga sayuran dan kelapa tercampur rata. Gudangan daun kenikir siap dinikmati *nyamnyamnyam*

This is it!!! Gudangan Daun Kenikir ^^

Enjoy :)















Senin, 17 November 2014

Nikmatnya Orak-Arik Ikan Peda a la Mbak Murni

Gengsi makan ikan asin? Nggak perluuu! Dulu, kalau orang makan ikan asin itu kesannya hidup menderita banget yaa, tapi tahu gak sih? kalau dilihat dari harganya, Ikan asin ini sudah hampir setara bahkan lebih mahal daripada harga daging ayam dan daging sapi lohh wkwkwkwk! *untuk sebagian ikan asin harganya memang selangit meskipun ada juga yang harganya murah*

Ikan Peda Merah
Memasak ikan asin dan sambal terasi sebagai pendamping nasi mungkin bisa berakibat fatal bagi yang sedang diet ketat kenapa? karena gak akan cukup hanya makan satu centong nasi saja, selalu aja pengen nambah dan berasa gak kenyangggg, gak percaya? coba aja hahahaha! *nyetanin* ^.^

Hari ini setelah membuang banyak kalori dengan gerakan taebo dan mengangkat dumbell, akhirnya harus menyerah dengan karbohidrat dalam Nasi liwet dan Orak -Arik Ikan Peda ini, rasanya nyesel kalau gak nambah satu centong nasi lagi *dilemaaaa* wkwwkwk ^______^ 

Resep ini saya dapatkan dari Mbak Murni teman senam saya. Jadi setiap ada acara papada (makan bersama) biasanya emak-emak Geng Semox bawa satu jenis masakan, dan kadang Mbak Murni bawa Orak-Arik Ikan Peda (kalau disini bilangnya ikan Pedo). Rasanya pedas bangetttt, gurih dan enakkk! apalagi pake nasi panas...beuhh...maknyus!

Saran saya sebaiknya gunakan ikan peda putih untuk membuat orak-arik ini, terutama bagi yang alergi ikan peda merah karena dapat menyebabkan gatal pada lidah, termasuk saya :) Sayangnya si Mbak hanya mendapat Ikan peda merah di pasar, tapi Alhamdulillah peda merah kali ini lumayan bersahabat :D

Mau merusak program diet? Mari masak Orak-Arik Ikan Peda ini :)

Kemon gals!

.: Orak-Arik Ikan Peda a la Mbak Murni :.
source : Mbak Murni, modified by : yurike sasaki


Bahan-bahan :
250gr Ikan Peda, cuci bersih, tiriskan
1butir telur
5butir bawang merah, iris
4siung bawang putih, iris
10bh cabai rawit merah, iris serong
3cm lengkuas, geprek
1/2sdt penyedap rasa (optional)
Minyak secukupnya untuk menggoreng dan menumis

Cara membuat :
Panaskan minyak dalam wajan, goreng ikan peda sampai agak garing, angkat. Pisahkan daging ikan peda dari tulangnya, tumbuk halus. Tumis bawang merah, bawang putih dan lengkuas sampai wangi, masukkan telur, orak-arik sampai tercampur dengan tumisan bumbu, masukkan ikan peda yang telah dihaluskan, tambahkan penyedap rasa jika suka, aduk rata, masukkan irisan cabai rawit merah, masak sampai matang, angkat.


Orak-arik Ikan Peda siap disantap dengan Nasi putih panas/Nasi liwet *yumm!

This is it!!!Orak-Arik Ikan Peda ^^
Enjoy :)




Sabtu, 15 November 2014

Garang Asem Ayam

Setiap selesai sarapan si Mbak selalu tanya..."Nanti siang masak apa Bu?" sambil siap-siap aerobik, mikir agak lama, trusss balik nanya sama si mbak, "enaknya masak apa mbak?" hehehe...dan akhirnya kita berdua sama-sama ketawa...saking bingungnya mau masak apa kadang sampai no have idea! ^_____^

Begitu mau berangkat si mbak bilang, kalau masak garang asem aja gimana bu? Ummm dipikir-pikir oke juga meskipun belum pernah bikin Garang Asem sendiri, tapi dulu udah pernah dibeliin hubby di Warung Makan Sederhana yang rame banget pengunjungnya, disitu memang menjual masakan khas jawa tengah, lokasinya di Jl. Majapahit - Semarang. Kalau sudah icip-icip, paling tidak saya bisa mengira-ngira bumbu yang digunakan apa saja, selain memang harus mencari resep yang bakalan bikin si garang asem buatan saya ini tambah mantap surantap hehehe..

Ternyata selesai aerobik gak keburu masak, karena sudah terlalu siang. Nahh baru pagi ini saya buat Garang Asemnya kebetulan hari ini hari sabtu pas hubby ada di rumah *wink-wink*. Untuk membuat Garang asem ini dibutuhkan daun pisang yang daunnya lebar, belimbing wuluh/belimbing sayur, cabai rawit hijau, dan tomat hijau yang banyak, dan saya sangat bersyukur untuk mendapatkan itu semua hanya tinggal memetik saja di kebun belakang! kecuali ayam-nya ya belilahh ya di pasar wkwkwkwk!


Setelah browsing, resep garang asemnya kebanyakan menggunakan santan. Sementara yang saya pernah makan, Garang Asemnya berkuah bening dengan banyak potongan tomat dan cabai rawit. Rasanya? tentu saja asam, pedas, gurih dan enak! Ini tentunya balik lagi ke masalah selera ya, menurut saya garang asem tanpa santan jauh lebih maknyus hehehe...

Garang Asem buatan saya ini, asamnya pas, tidak terlalu pedas, gurih dan tentunya mantap disantap dengan nasi panas dan sambal terasi yummm! :)

Cobain bikin yuukkk!

Kemonnn...

.: Garang Asem Ayam :.
by : yurike sasaki


Bahan-bahan :
1 ekor ayam pejantan, potong-potong menjadi 30 bagian, cuci bersih, baluri potongan ayam dengan 1sdt garam sampai rata, biarkan 30 menit.
10bh tomat hijau, iris tipis
3bh belimbing wuluh, iris bulat
10lbr daun salam
Daun kemangi secukupnya
Daun pisang untuk membungkus secukupnya, jemur hingga daun layu, lap hingga bersih
10bh plastik dibagi menjadi 2 lembar, untuk membungkus (optional)
Batang lidi untuk menyemat secukupnya

Bumbu:
10butir bawang merah, iris tipis
10siung bawang putih, iris tipis
8bh cabai rawit merah, iris serong
10bh cabai rawit hijau, biarkan utuh (jika suka pedas, iris-iris dan tambah sesuai selera)
3cm jahe, cincang kasar
2batang serai, ambil bagian putihnya, iris tipis
1,5sdt garam
1sdt penyedap rasa (optional)

Cara membuat :

Dalam wadah yang berisi potongan daging ayam, tuangkan semua bahan bumbu, aduk rata, biarkan kurleb 30 menit sampai bumbu meresap.
Ambil selembar daun pisang yang lebar, alasi dengan plastik, tata 3 potong ayam beserta irisan bumbu, daun salam dan kemangi, bungkus tum kemudian semat dengan potongan lidi. Lakukan terus hingga potongan ayam dan bumbu habis. Panaskan Dandang, kukus kurleb 60 menit dengan api kecil, angkat.

Garang asem siap disajikan dengan nasi panas dan sambal terasi *yummm!

This is it!!! Garang Asem Ayam ^^

Enjoy!!!







Sabtu, 01 November 2014

Manisan Belimbing Wuluh

Sebulan yang lalu, pohon belimbing wuluh di belakang rumah saya digundulin sama Pak Warso, selama ini buahnya selalu saya cuekin dibiarkan berjatuhan begitu saja. Kemarin waktu sekilas melihat ke pekarangan belakang rumah, pohon belimbing wuluhnya ternyata berbuah lumayan banyak lohh ^_^

Lalu teringat beberapa waktu lalu Mbak Endang pernah posting Manisan dari Belimbing Wuluh ini, waktu membaca cara beliau membuat manisan ini, rasanya air liur udah pengen netes aja wkwkwkw!...kenapa ya kalau lihat buah yang asam meskipun hanya foto, otomatis asemnya berasa sampai di lidah?! apalagi lihat buah belimbing wuluh yang terkenal dengan rasa asam-nya yang nggak manusiawi ini bikin mulut saya kricem-kricem hihihih... *istilahgakjelas*

Berbekal resep dari JTT itulah akhirnya saya memberanikan diri untuk membuat manisan ini, sebelum kita bikin manisannya, kita panen dulu yukk buah belimbingnyaa!!


Udah kricem-kricem belum mulutnya? bwahahahh!

Biasanya Belimbing wuluh ini digunakan sebagai bumbu pada masakan dan campuran ramuan jamu, atau kalau saya searching si Belimbing Wuluh yang bahasa kerennya Averrhoa bilimbi ini biasanya dibuat bilimbi pickle atau acar belimbing yang rasanya pedas dan asam! Terus terang, lambung saya sangat tidak bersahabat dengan rasa asam sehingga harus menghindari masakan atau minuman yang memiliki rasa asam yang kuat, maka saya lebih tertarik jika belimbing wuluh ini dijadikan manisan saja ^_^

Manisan blimbing wuluh ini memang segar sekali apalagi diminum pada saat cuaca panas...beneran nyus banget! hihihi...tekstur buahnya setelah diproses akan kenyal pada saat digigit, dan akan mengeluarkan banyak air konsentrat yang rasanya sangat kuat sekali, tambahkan sedikit air dan es batu agar manisan belimbing wuluh ini akan terasa lebih nikmat!

Menurut saya untuk mendapatkan rasa manisan belimbing wuluh yang sesungguhnya yaitu pada saat manisan ini sudah berada di kulkas kurleb 3-4hari, jika dinikmati sebelum 3 hari rasa asamnya masih berasa sekali, bagi penyuka rasa asam, saya rasa dibiarkan seharian saja sudah bisa langsung dinikmati!

Punya pohon belimbing wuluh juga? jangan dibiarkan berjatuhan begitu saja yakk, mari kita buat belimbing wuluh ini menjadi manisan buah yang menyegarkan ^^

Kemon gals!

.: Manisan Belimbing Wuluh :.
source : JTT modified by: yurike sasaki


Bahan-Bahan :
1000gr belimbing wuluh, cuci bersih, tiriskan
2sdm garam
500gr gula pasir
1sdt essence vanilla

Cara membuat :

Dalam wadah plastik (dalam membuat manisan ini, hindari perlengkapan dengan bahan alumunium/logam), potong-potong memanjang belimbing wuluh menjadi 4 bagian, buang biji-nya, taburkan garam, aduk sampai rata, biarkan kurleb 3jam. 


Buang air yang keluar dari hasil rendaman garam, cuci bersih berulang kali sehingga garam hilang dan buah tidak terlalu asin. Gunakan air matang untuk bilasan yang terakhir, masukkan kembali ke dalam wadah. Taburkan gula pasir, aduk rata. Masukkan ke dalam toples, tunggu beberapa jam, jika manisan sudah mengeluarkan air yang banyak, tambahkan essence vanilla dan biarkan selama 3 hari di dalam kulkas atau di suhu ruang, kemudian aduk sesekali agar gula larut.


Siapkan gelas saji, tuang manisan, es batu dan sedikit tambahan air, manisan belimbing wuluh siap dinikmati :)
This is it!!! Manisan Belimbing Wuluh ^^

Enjoy!