Jumat, 20 November 2015

Pempek Palembang

Resep ini sudah lama tersimpan dalam daftar bookmark saya, baru kesampaian bikin beberapa hari yang lalu. Jadi si Pempek ini sudah ada di dalam freezer sekitar 4 hari yang lalu. Saya belum mencoba untuk mencicipi setelah mengeksekusinya karena belenger dengan bau ikan yang menempel di tangan saya, bahkan bau ikan tidak bisa hilang hingga keesokan harinya! sudah cuci tangan pakai sabun beberapa kali, ditambah kegiatan cuci piring beberapa kali dalam sehari tak mampu mengusir bau ikan yang menempel di tangan saya, benar-benar juara deh harum ikan tenggiri ini! ^____^


Membuat pempek membutuhkan niat yang sungguh-sungguh, karena membutuhkan setengah hari untuk menyelesaikannya. Dalam mengeksekusi pempek, saya nggak bisa nyambi pekerjaan rumah lainnya, harus fokus menguliti kulit ikan, memblender, menguleni, membentuk dan merebus pempek. Dengan bau ikan tenggiri di tangan, rasanya gak ingin resiko cucian atau lantai rumah jadi bau amis karenanya, jadi biarkanlah pekerjaan rumah itu menunggu dikerjakan esok hari :D



Yang lama dalam membuat pempek ini di bagian membuat adonan ikannya. Ikan tenggiri meskipun sudah di fillet di pasar kita masih harus membersihkan sisa durinya yang masih menempel, kemudian menguliti kulitnya supaya warna pempek tidak hitam dan kerja blender menjadi lebih ringan (kulit ikan jika diblender membuat kerja blender menjadi lebih lambat dan berat karena pisau dalam blender sepertinya terbebani dengan kulit ikan yang menempel di tengah-tengah pisau blender) Saya pernah memblender daging ikan beserta kulitnya dan yang tejadi adalah blender berasap, bau gosong, dan setelah itu blendernya mogok dong! >,<

Nah gegara kejadian itu meskipun membutuhkan waktu lebih lama, kulit ikan tetap harus saya kuliti. Selain supaya kerja blender jadi lebih ringan, juga supaya adonan pempeknya bisa berwarna putih bersih. Kemudian yang sedikit tricky di pembuatan pempek ini yaitu saat membentuk pempek kapal selam, saya berulang kali memindahkan telur yang sudah saya tuang kedalam adonan pempek yang telah diberi lubang ditengahnya kemudian harus dikeluarkan lagi karena lubangnya belum cukup dalam sehingga sulit untuk memilin bagian atas pempeknya, ini penting diperhatikan supaya telur dalam pempek tidak bocor ketika direbus. Tapi Alhamdulillah meskipun harus berulangkali memasukkan dan mengeluarkan telur, akhirnya sukses juga ^^


Untuk resep Pempek ini saya menggunakan resepnya Mbak Ricke Indriani, untuk cuko-nya saya kira-kira sendiri takarannnya karena Mbak Ricke juga menggunakan takaran kira-kira untuk cuko-nya. Tapi alhamdulillah takaran kira-kira saya lumayan pas untuk pemula hahahah! Pempek ini rasa ikannya pas, teksturnya lembut dan kenyal di dalam tapi garing di luar (kaya iklan apa yah...hahahah) ^____^

Musim hujan rasanya pas ya jika punya stock pempek di kulkas, bikin yukk!

mari mlipirrr :)

.: Pempek Palembang :.
Source : just my ordinary kitchen Modified by : yurike sasaki


Bahan A :
50gr terigu serbaguna
200ml air
2,5sdm garam
2sdt gula pasir
4siung bawang putih, haluskan
2sdm minyak goreng

Bahan B :
600gr ikan tenggiri yang sudah dihaluskan (dari 1kg Ikan tenggiri), bekukan
200ml air
2butir telur kocok lepas

Bahan C :
600-700gr tepung sagu tani (penambahan tepung sagunya sedikit-demi sedikit sampai dirasa adonan sudah kalis dan bisa dibentuk)
Telur untuk isian pempek kapal selam
Air yang banyak untuk merebus

Bahan Cuko :
250gr Gula Aren
4butir asam jawa
1sdm cuka makan
2siung bawang putih, haluskan
1sdm Ebi, sangrai, haluskan
5bh cabe merah keriting, haluskan
5bh cabe rawit merah (jika suka pedas tambahkan sesuai selera), haluskan
1sdt garam
1000ml air

Pelengkap :
Timun
Mie kuning/sohun (optional)

Cara membuat :

Bahan A
Campur terigu, air, garam, gula pasir dan bawang putih, aduk rata. Masak diatas api kecil sambil diaduk-aduk hingga mengental. Angkat. Tuang minyak goreng, aduk rata. Dinginkan, simpan dilemari es kurleb 30 menit, sisihkan.


Bahan B
Keluarkan ikan tenggiri dari dalam freezer, biarkan mencair dan dagingnya lemas kembali. Dalam keadaan masih dingin campurkan air dan telur, aduk dengan tangan hingga tercampur rata.


Keluarkan Bahan A dari kulkas, campur dengan Bahan B, aduk dengan tangan hingga rata. Masukkan tepung sagu tani sebagian dulu, kemudian aduk dengan tangan (ujung jari) asal rata saja jangan terlalu lama, tambahkan lagi sebagian tepung, aduk lagi dengan ujung jari asal rata. Hentikan penambahan tepung jika adonan sudah kalis dan bisa dipulung. Adonan siap dibentuk sesuai selera (Lenjer, Kapal Selam, Adaan, dll)


Cara membentuk Pempek Kapal Selam
Didihkan air, beri 1sdm minyak goreng, masukkan pempek yang telah dibentuk, rebus hingga pempek mengambang, angkat dan tiriskan. Dinginkan, pempek siap untuk digoreng.


Supaya tidak lengket satu dengan yang lain, saya balurkan sisa tepung sagu pada pempek yang telah ditiriskan.
Jika akan digoreng, cuci dahulu pempek yang dibalur tepung, kemudian pempek siap digoreng ^^

Cuko Pempek :
Didihkan air dalam panci, masukkan gula aren, asam jawa, bawang putih, cabe merah, cabe rawit, garam, ebi dan cuka, masak hingga sedikit mengental. Cicipi rasanya jika kurang bumbu tambah sesuai selera. Angkat, saring ampasnya. Cuko siap dipakai.


Sajikan pempek bersama pelengkapnya :)




This is it!!! Pempek Palembang ^^
Enjoy!

Sabtu, 14 November 2015

Sup Ikan Gurame and The Power of Garlic!

Kami suka sekali dengan ikan gurame, mau dibakar, digoreng, dipesmol, dipecak pokoknya diapain aja deh asal ikan guramenya nggak bau tanah! ^___^ ngomongin tentang ikan gurame, ikan ini punya bau badan yang nggak enak, kalau bau amisnya sih nggak seberapa ya, tapi bau tanahnya itu lohh juara banget deh! Jeruk nipis yang dijagokan untuk bisa menghilangkan bau tanah ternyata nggak terlalu mempan juga!

Pernah bikin pesmol ikan gurame sayangnya bau tanahnya masih berasa, nah kali ini saya mau trial bikin sup ikan gurame. Tetiba inget sup ikan dari kedai tiga nyonya di Jakarta, dulu pada jam istirahat kadang saya dan teman-teman makan siang disana, sup ikannya enak dan seger banget! Nah sup ikan ini terinspirasi dari sup ikan kedai tiga nyonya, ternyata supnya ngangenin deh! hahahah...Sayangnya saya nggak tau Kedai tiga nyonya itu pakainya ikan apa, jadinya saya pakai ikan gurame saja untuk sup yang saya buat :D

Nah karena kendala Ikan gurame itu adalah bau amis dan bau tanah yang bandel maka tahap pertama ikan gurame tetap masih saya balur dengan jeruk nipis, kemudian tahap selanjutnya  ikan gurame saya balur dengan bawang putih yang sudah dihaluskan, setelah itu saya masukkan ikan gurame ke dalam freezer selama 3jam (semakin lama dalam baluran bawang putih akan semakin hilang bau tanahnya) setelah itu ikan gurame siap untuk digunakan. Untuk sup ikan ini saya menggunakan daun ketumbar yang menurut saya rasanya "magic" banget hahaha! kenapa magic? wanginya yang semriwing dan rasanya yang unik membuat rasa sup semakin segar, buat yang suka daun ketumbar, maka sup ikan akan terasa hambar tanpanya ^___^

Trial menghilangkan bau tanah pada ikan gurame dengan bawang putih berhasil! Sup Ikan Gurame ini nggak bau amis dan nggak bau tanah. Nah, jika teman-temin ingin mengeksekusi Ikan gurame untuk resep apapun jangan lupa untuk membalurnya dengan bawang putih dulu ya ^^

Pas musim hujan ingin makan yang berkuah-kuah? cobain resep ini yukk!


.: Sup Ikan Gurame :.
by : yurike sasaki



Bahan-bahan :
1ekor ikan gurame, fillet, cuci bersih
2bh jeruk nipis
3siung bawang putih, haluskan
4lbr daun jeruk
6bh tomat hijau, potong jadi 4
5bh cabai rawit merah, iris serong
daun ketumbar secukupnya, satu tangkai potong jadi 2 bagian
1/2sdm cuka makan (optional)
2sdt garam
1/2sdt penyedap rasa (jika pakai)
1000ml air

Bumbu yang digeprek:
4butir bawang merah
2siung bawang putih
1ruas jahe
1ruas lengkuas

Cara membuat:
Balurkan perasan jeruk nipis pada ikan gurame, biarkan 15-20menit, cuci bersih. balurkan bawang putih yang telah dihaluskan pada ikan, masukkan ke dalam freezer kurleb 3jam. cuci kembali ikan, potong-potong sesuai selera, Ikan gurame siap digunakan.
Dalam panci didihkan air, masukkan ikan, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, daun jeruk, garam dan penyedap rasa (jika pakai) masak  hingga ikan berubah warna, masukkan tomat hijau dan cabai rawit merah, cicipi rasanya jika kurang bumbu tambahkan sesuai selera, jika suka rasa asam supaya supnya tambah segar tambahkan cuka makan (optional). Sesaat sebelum diangkat masukkan daun ketumbar. Angkat.


Sup ikan gurame siap disajikan untuk keluarga tercinta, lebih nikmat disajikan selagi panas :)


This is it!!! Sup Ikan Gurame ^^

Enjoy!

Selasa, 10 November 2015

Bebek Bakar Kremes

Ini resep bebek ke-2 setelah sebelumnya saya memposting Bebek goreng ala Pak H. Slamet yang saya posting disini. Belum kapok sama akibatnya, saya masih nekat makan bebek, padahal sudah tau setelah makan bebek tengkuk saya pasti akan berasa pegal dan kepala keleyengan >,< waktu makan malam di Pak Heksa beberapa waktu yang lalu, saya memesan bebek bakar. Waktu saya pesan bebek, Hubby sudah kasih warning, awas lohh bun ntr pusing! saya cuma nyengir aja dan kemudian datanglah bebek bakar pesanan saya ^^

Melihat potongan dada bebek yang besar sepertinya saya butuh bala bantuan ^_^ kemudian saya dibantu sama hubby dan kakak untuk menghabiskannya, bukan karena nggak enak loh, tapi karena satu potong bebek bakar Pak Heksa itu jumbo banget, rasanya tak sanggup untuk menghabiskannya sendirian. Biasanya setelah makan bebek, seketika saya merasakan tanda-tanda kolesterol saya meninggi, tapi Alhamdulillah amannnn! padahal menu makan malam saya waktu itu selain bebek bakar saya juga makan udang goreng 1 porsi abis sendiri doongg!!! ^____^

Bebek bakar Pak Heksa, menurut saya rasanya enak. Dagingnya empuk, bumbunya meresap, tidak bau amis, dan yang penting gak bikin kepala saya pusing hahahah! kalau saya rasain sih sepertinya, bebeknya sebelum dibakar diungkep dulu dengan bumbu bacem, karena daging bebek bagian luar dan dalam berwarna kecoklatan. Bebek bakar ataupun menu lain di Pak Heksa disajikan dengan sambal penyet yang maknyus! kita bisa request sambal yang nggak pedes, sedang sampai dengan pedas sekali.

Resep bebek ini terinspirasi dari Bebek bakarnya Pak Heksa. Yang tricky di resep bebek ini yaitu menghilangkan bau amis bebek yang super mengganggu, jeruk nipis saja tidak mampu mengusir bau amisnya, untuk menghilangkan baunya lagi maka saya membuang air rebusan pertama kemudian saya rebus lagi dengan air yang baru, itupun masih sedikit tersisa bau bebeknya >,< Rasa bebek bakar ini sudah hampir mirip dengan Bebek bakar Pak Heksa, namun  saya masih harus terus trial sampai bau amis bebek ini benar-benar menghilang! 

Bebek bakar ini saya bakar menggunakan teflon, selain lebih praktis, membakar bebek dengan teflon gak bikin rambut bau asap! oiya resep bebek ini selain dibakar bisa juga digoreng ya ^____^

Bakar bebeknya yukkk!

.: Bebek Bakar Kremes:.
by : yurike sasaki



Bahan-bahan :
1ekor bebek, potong jadi 4 bagian, cuci bersih
2bh jeruk nipis
1,5sdm garam
1/2sdt penyedap rasa (jika pakai)
2sdt ketumbar, haluskan
10butir bawang merah, geprek
7siung bawang putih, geprek
2btg serai, geprek
1ruas jahe, geprek
1ruas lengkuas, geprek
3lbr daun salam
10-15sdm kecap manis
4sdm gula pasir
2-3butir asam jawa
1liter air

Pelengkap :
Sambal penyet/sambal terasi/sambal bawang (sesuai selera)
kremesan, resep disini

Cara membuat :
Balurkan perasan jeruk nipis pada bebek yang telah dicuci bersih, biarkan kurleb 2-3jam dalam freezer. Keluarkan bebek, cuci bersih, tiriskan.
Dalam panci, didihkan air. masukkan bebek, rebus kurleb 15-20 menit. buang airnya. Rebus air kembali, masukkan bebek, garam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, serai, daun salam, jahe, lengkuas, kecap manis, asam jawa dan gula pasir. Ungkep hingga air menyusut dan daging bebek empuk. 


Cicipi rasanya jika kurang bumbu tambahkan sesuai selera. Matikan api, biarkan bebek di dalam sisa air ungkepan kurleb 6jam agar bumbu meresap. Panaskan teflon, masukkan bebek, bakar hingga berwarna kecoklatan. Angkat.

Bebek Bakar siap disajikan dengan kremesan dan sambal penyet ^^



This is it!!! Bebek Bakar Kremes ^^

Enjoy!

Minggu, 08 November 2015

Cara Mudah Menanam Daun Mint ^___^

Sudah beberapa kali saya mencoba menanam daun mint dari bibit yang berbentuk biji, proses penanamannya sudah pernah saya posting disini ketika itu saya menanam tomat, basil dan juga daun mint. Dari ketiga tanaman yang saya tanam tersebut hanya Daun Mint yang gagal! Padahal waktu itu biji yang saya tabur lumayan cukup banyak tapi sayangnya tidak ada satupun yang mau tumbuh...rasanya itu kesel-kesel penasaran gitu deh hahahah! 

Kebutuhan urgent akan Daun mint itu biasanya ketika cake yang telah saya eksekusi siap untuk difoto. Saya memerlukan daun mint yang segar untuk menggarnish cake-nya, Iya...daun mint itu saya gunakan hanya untuk mempercantik hasil fotonya saja... hahahah! riweuh sih harus bela-belain ke supermarket hanya untuk membeli seikat daun mint, tapi jika sudah melihat hasil foto yang saya jepret lumayan menarik, maka rasanya usaha saya itu worth it-lahh! ^^

Saya masih belum mengetahui penyebab gagalnya menanam daun mint dari biji, sudah saya coba berbagai cara tapi belum juga berhasil, kemudian saya coba cara lainnya dengan merendam batang mint dalam air yang diganti selama beberapa hari, berharap akan keluar akar tapi alih-alih akarnya keluar yang ada daun mint-nya layu dan batangnya membusuk >,<

Sampai akhirnya beberapa waktu lalu saya membeli lagi seikat daun mint segar untuk menggarnish Red velvet swirl brownies. Satu ikat daun mint harganya kurang dari 5ribu rupiah, dari segitu banyaknya batang daun mint dalam satu ikat, yang saya gunakan biasanya hanya beberapa pucuk saja. Kemudian supaya sisa Daun Mint bisa bertahan lama, biasanya setelah saya cuci bersih, daun mint saya bungkus dengan kertas/koran, setelah itu saya masukkan ke dalam plastik tanpa diikat, kemudian daun mint-nya saya masukkan ke dalam kulkas. Dengan cara itu biasanya Daun Mint akan bertahan hingga 1 minggu.

Nah jika biasanya saya menggunakan cara diatas supaya Daun mint masih bisa segar dalam jangka waktu yang lama, kali ini saya mencoba untuk menanam sisa daun mint supaya gak harus repot beli ketika saya membutuhkannya. Jika teman-temin sudah bosan menanam daun mint dari biji dan gagal, maka mari beralih ke cara yang lebih mudah ini. Teman-temin tidak akan memerlukan bibit biji mint yang mahal dan tidak perlu menunggu waktu lama untuk melihat daun mint bertambah banyak lohhhh ^_____^ Jika sudah berhasil menanamnya, mari ucapkan bye-bye biji mint! hahahahah....

Hasil percobaan saya menanam daun mint bisa dilihat melalui foto-foto di bawah ini yaa ^____^

Pilih daun mint yang masih segar
Siapkan pot dan media tanam
tanam batang daun mint ke dalam tanah
Letakkan pot tanaman mint di tempat yang  teduh tapi tetap terkena sinar matahari pagi
Jika matahari terik, kelilingi pot tanaman mint dengan tanaman yang batangnya jauh lebih tinggi
Dua hari setelah ditanam, penampakan daun mint pada tiarap (layu) ^___^
Setelah 10 hari akan muncul daun-daun kecil di tiap batang...yayyyyy!!!
Usia tanaman mint 15 hari 
Tanaman Mint usia 15hari
This is it!!! Tanaman Mint usia 18 hari ^^

Happy Gardening!

Minggu, 01 November 2015

Sambal Mangga Matang Pohon

Buat yang sering makan di restoran Gama Semarang pasti familiar sekali dengan sambal mangga ini, dari beberapa jenis sambal yang disajikan, Sambal mangga ini selalu menjadi favorit saya. Bukan seperti sambal yang biasanya dimakan bersama lauk yang telah dipesan, sambal ini saya makan dengan cara digado rasanya yang segar, manis dan sedikit pedas membuat saya berulangkali beranjak dari tempat duduk untuk mengambilnya lagi dan lagi ^____^

Sudah lama saya ingin membuat sambal mangga ini, namun sayangnya buah mangga termasuk buah musiman yang akan melimpah ruah jika musimnya tiba. Pas sekali beberapa waktu lalu sedang musim buah mangga....dimana-mana banyak yang jual buah mangga, tapi untuk membuat sambal mangga ini bukan jenis mangga matang yang saya butuhkan, tapi jenis mangga yang masih mangkel, dalam buahnya kering/ tdk berair supaya mudah diiris dan berwarna orange! 

Ada nggak ya? ada dongg...saya membelinya di tempat buah langganan saya dipasar, saya tanya sama si ibu tukang buah, Bu...ada mangga mangkel yang manis nggak? kemudian si ibu penjual langsung menunjuk ke setumpukan Mangga yang berwarna hijau dan bilang yang ini Mbak, Mangga matang pohon, katanya. Dijamin mangkel dan manis, beneran nih bu? Iya mbakk!

Biasanya harga mangga matang pohon lebih mahal dari mangga yang biasanya karena kata yang jual mangganya benar-benar matang dari pohon, bukan matang karbitan. Dan memang benar ketika saya kupas, si mangga-nya selain masih mangkel, rasanya manis, juga warna dagingnya orange loh, sempurna!

Mangga yang saya beli ini sepertinya bukan jenis mangga harum manis, karena mangga harum manis matang pohon, meskipun buahnya mangkel tapi tetap saja dalamnya tidak kering/masih sedikit berair. Mungkin saya lagi bejo dapet mangga yang ini karena pembelian mangga mangkel matang pohon berikutnya dapetnya asem binggooo >,<

Mangga matang pohon


Selain buah mangga, saya juga membeli kedondong. Supaya kedondong mudah dipotong bentuk korek api sebaiknya pilih kedondong yang berwarna hijau ya, karena kedondong yang berwarna kuning biasanya akan licin ketika dipotong. Kemudian kedondong saya rendam dalam larutan air gula supaya manis, tapi jika teman-temin suka dengan rasa asam, maka diskip saja perendaman dalam larutan gulanya yes!

Buat yang ingin bikin sambal mangga ala Gama Resto bisa dicoba resep ini yahhh ^_^

Mari mlipirrrr!

.: Sambal Mangga Matang Pohon :.
by : yurike sasaki


Bahan-bahan :
1bh mangga matang pohon
4bh kedondong
10sdm gula pasir larutkan dengan 200ml air matang
3bh cabe merah keriting, cuci bersih, buang bijinya, iris-iris

Cara membuat :
Cuci bersih buah mangga dan kedondong, kupas, potong-potong bentuk korek api. rendam kedondong dalam larutan gula kurleb 6jam (optional, jika suka asam lewatkan sesi perendaman ini). Dalam wadah campurkan mangga, kedondong, irisan cabe merah keriting, dan sedikit air rendaman kedondong, aduk rata. Sambal Mangga matang pohon siap disajikan untuk keluarga tercinta ^___^




This is it!!! Sambal mangga matang pohon ^^
Enjoy!